Virus Zoonosis Langya, Penemuan Virus Baru yang Sudah Mengingfeksi 35 Penduduk China

- 11 Agustus 2022, 10:14 WIB
Penyakit Virus Zoonosis Langya dan yang Perlu Kita Tahu Tentangnya
Penyakit Virus Zoonosis Langya dan yang Perlu Kita Tahu Tentangnya /Foto/Ilustrasi/Reuters

TABANAN BALI - Virus zoonosis langya menrupakan jenis virus baru yang ditemukan di China. Virus Zoonosis Langya dilaporkan sudah menginfeksi 35 penduduk China.

Virus zoonosis langya merupakan virus yang hampir serupa dengan covid-19. Penyakit akibat virus seakan sudah menjadi suatu hal tersendiri yang harus dihadapi dunia. 

Virus zoonosis langya hadir ketika covid-19 belum sepenuhnya dapat diatasi oleh pemerintah. Kini dunia harus berupaya agar tidak terjadi penularan kasus pada virus-virus baru yang ditemukan, seperti halnya zoonosis langya.

Baca Juga: Virus Baru, Zoonosis Langya Ditemukan di China: Berikut Penyebab, Gejala dan Cara Penangananya

Dikutip Tabanan Bali dari artikel yang dipublikasikan India Exspress, Rabu, 10 Agustus 2022, Virus baru yang disebut Zoonosis Langya ini telah menginfeksi 35 masyarakat di negara China

Virus ini merupakan Henipavirus jenis baru yang disebut juga dengan istilah Langya Henipavirus atau LavY. Berdasarkan laporan, 35 orang yang terinfeksi virus zoonis langya dilaporkan tidak ada yang meninggal atau menderita penyakit serius

Belum diketahui secara pasti cara penularan dari zoonosis langya, namun berdasarkan laporan yang diterbitkan di The Taipei Times Taiwan, diduga virus zoonosis langya dapat ditularkan dari hewan seperti tikus ke manusia. Virus zoonosis langya ditemukan pertama kali di provinsi Shandong dan Henan di China.

Baca Juga: Tangis dan Ucapan Terima Kasih Ibunda Brigadir J Kepada Presiden Jokowi atas Penetapan Tersangka

Berdasarakan hasil studi yang dipublikasikan oleh New England Journal of Medicine, Virus langya pertama kali dapat diidentifikasi dari hasil sampel usap salah satu pasien dengan menggunakan analisis metagenomik dan juga isolasi virus berikutnya

Genom virus zoonosis langya. terdiri dari 18.402 nukleotida dengan organisasi genom yang identik dengan henipavirus lainnya. 1 LayV paling terkait secara filogenetis dengan Mojiang henipavirus, yang ditemukan di Cina selatan.

Perlu diketahui sebelumnya bahwa sifat virus hanya dapat hidup dan berkembang di dalam inang makhluk hidup. Secara umum virus akan mati jika tidak berada pada tubuh makhluk hidup.

Baca Juga: Isu Harga Mie Instan Naik 3x Lipat, Begini Tanggapan Bos Indofood

Namun sejauh ini belum ada penelitian khusus yang dapat mengidentifikasi sejauh mana waktu virus dapat mati ketika keluar dari inangnya atau dari luar tubuh makhluk hidup.

Belum dilaporkan secara pasti virus zoonosis langya ditularkan dari manusia ke manusia, namun di samping itu kita dapat mencegah hal tersebut terjadi dengan menjaga kebersihan dan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.***

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah