Pada Senin (13/2), Departemen Energi AS (DoE) mengatakan akan menjual 26 juta barel minyak dari SPR, yang sudah pada level terendah sejak 1983.
Departemen Energi AS telah mempertimbangkan untuk membatalkan penjualan tahunan setelah Pemerintahan Presiden AS Joe Biden tahun lalu menjual rekor 180 juta barel dari cadangan untuk memerangi harga bahan bakar yang sangat tinggi.
Baca Juga: Hindari Konsumsi Makanan Ini Bagi Penderita Maag, Agar Tidak Semakin Parah
Tapi itu akan membutuhkan Kongres untuk bertindak mengubah mandatnya.
Harga minyak juga mengurangi kerugian setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menaikkan perkiraan permintaan minyak 2023 sebesar 100.000 barel per hari dalam laporan bulanan, mengutip pembukaan kembali ekonomi China setelah pembatasan COVID-19.
"Laporan pasar minyak bulanan OPEC menghasilkan optimisme yang hati-hati," kata analis Kpler Matt Smith.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi, Yuk Simak Kisaran Per Gramnya
Dia menambahkan bahwa harga minyak tetap lebih rendah, karena pasar memasuki sentimen risk-off.
Juga meredakan kekhawatiran pasokan, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Senin (13/2) bahwa pihaknya memperkirakan rekor produksi Maret dari tujuh cekungan serpih AS terbesar.
Persediaan minyak mentah dan produk AS diperkirakan meningkat minggu lalu, jajak pendapat Reuters menunjukkan, menjelang data industri yang dijadwalkan pada pukul 21.30 GMT, diikuti oleh laporan EIA pada Rabu waktu setempat.***