Mengulang Sholat Untuk Menolong Istri yang Ingin Berjamaah, Apakah Boleh? Ulasan Buya Yahya

3 November 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi sholat subuh berjamaah /pexels-alena-darmel-8164748

TABANAN BALI - Dalam Islam di wajibkan sholat 5 kali sehari, 5 sholat tersebut memiliki waktunya masing-masing.

Setiap sholat wajib (Fardu) dianjurkan untuk berjamaah, boleh juga sholat sendirian jika tak sempat berjamaah  dengan adanya alasan tertentu.

Dalam hukum Islam setiap 1 sholat fardu hanya dilakukan sekali dalam sehari, tidak boleh dilakukan 2 kali dalam satu waktu, kecuali jika mengqodo’(mengganti) sholat yang terlewat.

Baca Juga: Jangan Abaikan 2 Hal Agar Jodoh Semakin Dekat, Pengajian Ustadz Dhanu

Lantas, bagaimana jika satu sholat dikerjakan dua kali dalam sehari karena ingin menolong istri yang ingin berjamaah dirumah?

Sebagaimana dikutip Tabananbali.com dari laman YouTube Al-bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam ilmu fiqih ada namanya sholat mu’adah (mengulang sholat).

Sholat mu’adah adalah sholat yang diulang setelah sholat fardu dilakukan, dengan tujuan membantu istri, keluarga, atau sahabat yang ingin sholat jamaah.

Baca Juga: Tak Harus Mahal untuk Mengobati Asam Lambung, dr. Zaidul Akbar: Cukup Minum Air Tajin

“Boleh diulang sholatnya dalam hal menolong, misalkan suami sudah sholat di Masjid, ketika pulang dari Masjid sholat lagi dengan istri agar istri dapat pahala jamaah,” tutur Buya Yahya, dalam video yang diunggah pada 31 Oktober 2021 lalu.

Namun sholat yang bertujuan menolong seseorang yang ingin sholat jamaah tersebut memiliki aturan.

Aturannya, yang harus menjadi imam adalah yang ditolong, yang menolong jadi makmum, kecuali dalam beberapa kasus.

Baca Juga: Hari Sugihan Jawa dan Sugihan Bali Mengapa Harus Dijalankan Sebelum Hari Raya Galungan, Ini Penjelasannya

“Lantas bagaimana jika yang ditolong adalah istri, kan ngga mungkin istri mengimami sholat kemudian suami jadi makmum,” ucap Buya Yahya

Untuk menyikapinya ada pandangan Ulama fiqih yang memudahkan jika kedaanya demikian.

“Supaya nggak bingung simak tiga pandangan Ulama' fiqih berikut,” kata Buya Yahya

Baca Juga: Bahaya Kolestrol Tinggi dan Cara Menurunkannya, Gunakan Resep Murah dan Gampang Ala dr Zaidul Akbar

Beliau menuturkan bahwa sholat mu'adah tersebut ada tiga pandangan menurut Ulama fiqih terkait sholat pertama atau kedua yang dihitung sebagai sholat fardu.

“Untuk menentukan sholat mana yang jadi sunnah atau fardu, ya harus merujuk ke pandangan Ulama fiqih,” ucapnya

  1. Pandangan pertama: yang dihitung menjadi sholat sunnah adalah sholat yang kedua, maka sholat pertama dihitung fardu.
  2. Pandangan kedua: yang dihitung menjadi sholat sunnah adalah sholat pertama, maka sholat kedua dihitung fardu.
  3. Pandangan ketiga: boleh menentukan sendiri sholat mana yang mau dianggap sunah dan mana yang fardu.

Baca Juga: Salah satu Ciri Kiamat Menurut Ustadzah Mama Dedeh: Munculnya Fenomena Pembantu Melahirkan Tuannya

“Silahkan mau pakai pandangan yang mana, namun jika menggunakan pandangan pertama maka yang menolong atau suami tidak bisa jadi imam karena sholat kedua dianggap sholat sunnah,” tutur Buya Yahya.

Jadi untuk bisa menolong istri yang hendak berjamaah maka pakailah pandangan Ulama fiqih yang kedua.***

Editor: Aulia Nasri

Tags

Terkini

Terpopuler