Network
TABANAN BALI - Kram merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat, sehingga menimbulkan nyeri pada otot.
Pada beberapa kasus, otot yang kram sulit untuk rileks kembali. Hal ini membutuhkan waktu yang lumayan lama mulai dari hitungan menit hingga jam untuk meregangkan otot kembali.
Kram otot atau kontraksi otot berlangsung mulai beberapa detik hingga dalam hitungan menit, tergantung kasus Penyebab-nya masing-masing.
Dikutip Tabananbali.com dari berbagai sumber, Kamis 11 November 2021, Kram otot dapat terjadi pada seseorang yang sehat ketika melakukan aktivitas yang berat. Kram otot juga dapat dialami beberapa orang pada saat-saat tertentu, misalnya kram yang terjadi pada tungkai saat malam hari.
Ditinjau dari sisi medis, kram otot diakibatkan karena kurangnya aliran darah ke otot yang diakibatkan karena adanya penumpukan asam laktat pada darah akibat sistem metabolisme tubuh yang tidak sempurna.
Kram otot dapat terjadi pada otot lurik dan otot garis, dimana kerja atau aktivitas yang dikakukan otot tersebut kita sadari sepenuhnya. misalnya tangan, kaki, leher dan sebagainya.
Pada otot bergaris, kram otot disebabkan karena kelelahan, dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit, terutama natrium dan kalium. Hal ini juga bisa diperparah apabila terjadi trauma pada tulang atau kekurangan magnesium pada tulang.
Selain itu kram otot juga dapat terjadi pada otot polos yang menyusun organ dalam kita, dimana aktivitas-nya tidak sepenuhnya kita sadari, misalnya otot pembuluh darah, otot usus dan juga otot rahim.
Baca Juga: Sujud Dalam Sholat Bukan Sekedar Gerakan, Ustadz Dhanu: Mempertajam Akal Dan Pikiran
Pada kasus ini sebagian besar kram otot disebabkan karena efek samping dari obat yang dikonsumsi seperti pelancar kemih dan juga penurun lemak.
Kram otot juga bisa disebabkan oleh sirkulasi otot yang kurang baik karena tingginya kolesterol dalam darah atau pembuluh darah atau akibat kerusakan pembuluh darah pada penderita diabetes mellitus.
Kram otot juga dapat menjadi pertanda adanya suatu penyakit yang diakibatkan kerusakan syaraf tepi. Kerusakan syaraf dapat terjadi karena pengaturan fungsi indera perasa mengalami tekanan. Misalnya saja karena duduk terlalu lama atau adanya pengapuran tulang.
Baca Juga: Sujud Dalam Sholat Bukan Sekedar Gerakan, Ustadz Dhanu: Mempertajam Akal Dan Pikiran
Apabila ditinjau dari sisi non medis khususnya sisi akhlak, Kram otot terjadi akibat perbuatan emosional yang dilakukan oleh penderita.
Dilansir dari video yang diunggah pada Channel YouTube MNC TV Official pada acara Siraman Qalbu, Ustadz Dhanu mengatakan jika kram disebabkan karena berbagai hal, salah satunya sifat emosional ketika menyuruh.
“Jadi kalau kram itu Insya Allah berhubungan dengan cara menyuruh, nah cara menyuruh itu nanti tergantung emosionalnya, kalau menyuruhnya agak kenceng sedikit ya kram atau kakunya sedikit. Tapi kalau kramnya yang samapi dua hari itu masih terasa, itu biasanya agak terlalu kenceng menyuruhnya,” tutur Ustadz Dhanu di depan jamaah yang mengeluhkan kram.
Baca Juga: Cara Mengenali Rezeki yang Diperoleh Masuk Kategori Halal atau Syubhat, Simak Ulasan Ustadz Dhanu
Ustadz Dhanu menjelaskan lagi bahwasanya letak bagian tubuh yang mengalami kram juga menunjukan akhlak buruk yang dilakukan seseorang. Hal ini dikonfirmasi kepada salah satu jamaah yang mengeluhkan kram di kaki sebelah kiri, Jamaah tersebut mengatakan semasa hidupnya sebelum suaminya meninggal, dirinya sering mengatur rumah tangga dan juga sering mengatur suaminya.
“Kalau di kaki itu biasanya suka menyuruh rumah tangga dan pasangan dengan emosional, kalau di tangan biasanya berhubungan dengan pekerjaan, misalnya sering ngomel-ngomel masalah pekerjaan, nah itu nanti biasanya kram-nya ada di tangan,” tambah Ustadz Dhanu.
Tetapi ada juga jenis kram dengan Penyebab kasus yang berbeda pada kram yang dialami dalam rentan waktu yang lama hingga bertahun-tahun salah satunya disebabkan karena sering pergi ke dukun.
“Tapi ada kram yang berbeda, Jadi kalau ke orang pintar itu hampir setiap hari dia merasakan tidak nyaman. Kreana ilmu yang dimasukkan ke tubuh tersebut dari dukun satu ke dukun yang lainya ini tidak cocok, sehingga menyebabkan bentrok terus di dalam tubuh. Dan bentroknya itu menjadi kram apabila dianalisa oleh dokter,” pungkas Ustadz Dhanu.
Hal tersebut dikonfirmasi kepada salah satu dari tiga jamaah yang mengeluhkan penyakit kram, bahwa semasa hidup ketika sakit, dirinya sering ke dukun atau orang pintar ketika berobat.
Dua Penyebab kram tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing, apabila kram yang disebabkan karena emosional ketika menyuruh dapat sembuh dengan sendirinya, asalkan penderita merubah akhlak buruknya tersebut sambil memohon ampun kepada Allah.
Sedangkan kram menahun yang diakibatkan karena ilmu yang dimasukan ketika berobat ke dukun ini harus ditangani dengan serius, Dalam artian penderita harus benar-benar bertaubat memohon ampun atas kesalahan dan kemusyrikan yang dilakukan.
Di samping itu Do’a mohon ampun dan memohon kesembuhan harus diulang-ulang tidak hanya sekali saja, tapi dilakukan dengan sabar dan ikhlas karena Allah SWT. ****
