Gus Yaqut Beri Klarifikasi Terkait Ungkapan Kemenag Merupakan Hadiah Negara Untuk NU Bukan Umat Islam

31 Oktober 2021, 09:00 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut /Dok Kemenag

TABANAN BALI – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut memberikan klarifikasi terkait pernyataannya bahwa Kementerian Agama merupakan hadiah untuk Nahdatul Ulama (NU) bukan Umat Islam.

Ungkapan ini menjadi kontroversi karane sejumlah pihak karena dinilai tidak mencerminkan nafas kenegarawanan.

Selain menjadi topik hangat di kalangan para netizen, sejumlah tokoh penting turut memberikan penilai terkait ungkapan Gus Yaqut tersebut.

Baca Juga: Film Mencuri Raden Saleh Mulai Produksi, Rekomendasi Film Indonesia Bertabur Aktor Papan Atas

Dilansir dari Pikiran Rakyat.com, Gus Yaqut pernah melointarkan ungkapan bahwa Kementerian Agama itu adalah hadiah negara untuk warga Nahdatul Ulama (NU) secara khusus, bukan untuk umat Islam secara umum.

“Kementrian Agama itu hadiah negara untuk NU secara khusus, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU,” ujar Gus Yaqut dalam kesempatan acara webinar Internasional hari santri  beberapa waktu lalu.

Pernyataan ini menjadi kontroversi dan menyayangkan ungkapan serorang Menteri Agama tersebut.  

Baca Juga: Newcastle United Segera Datangkan Pelatih Baru Ternama, Pernah Bawa Setan Merah Ke Posisi Puncak

Keritikan tidak hanya datang dari para netizen, namun Sekjen PBNU, Helmy  juga turut mengkritik ungkapan Gus Yaqut.

Secara pribadi, Helmi mengkritik, ungkap Menag itu tidak dan kurang bijaksana dalam membangun nasionalisme pada hari santri.

Ia juga menegaskan bahwa Kemenag itu merupakan hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU ataupun umat Islam saja.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Besok 31 Oktober 2021, Libra Scorpio Pikirkan Masa Depan, Pisces Perlu Istirahat

Berbeda dengan Helmi, politisi Gerindra sekaligus anggota DPR RI, Fadli Zon justru menyambut positif dan sebaiknya pernyataan Gus Yaqut tersebut perlu diklarifikasi presiden Jokowi.

 “…klaim ini perlu di klarifikasi termasuk oleh Pak @jokowi. Benarkah kementrian agama ini hadiah khusus utk NU bukan utk umat Islam secara keseluruhan atau umat beragama lainnya,” ujar Fadli Zon, seperti dikutip dari akun twitternya @fadlizon

Bukan hanya hanya mereka yang aktif menanggapi, kali ini datang dari pengamat sosial- ekonomi dan keagamaan.

Baca Juga: Al Sadd Beri Keterangan Resmi Rumor Xavi Hernandez Jadi Pelatih Barcelona

Antara lain adalah Anwar Abbas, dirinya menilai bahwa Menag hanya membuat gaduh dalam perkataanya, karena pernyataan Menag itu justru terkesan tidak menghargai kelompok masyarakat lainnya.

“Pernyataan ini tentu sangat-sangat kita sayangkan karena tidak menghargai kelompok dan elemen umat dan masyarakat lainnya,” kata Anwar Abbas dalam surat keterangan tertulis, seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com

Setelah ramai diperbincangkan dan banyak komentar yang kritis dari publik, akhirnya Mentri Agama Gus Yaqut berikan klarifikasi.

Baca Juga: Serial India Balika Vadhu: Anandhi Dipuji Warga Desa Resmikan Sekolah, Wanita Tua Gegerkan Warga

Dalam krarifikasinya, Gus Yaqut menyatakan bahwa bahwa ungkapannya itu bermaksud untuk memberi semangat saat hari santri, dan hanya untuk konsumsi internal saat itu bukan untuk konsumsi masyarakat keseluruhan.

“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” jelasnya

Dalam klarifikasinya itu, bahkan tidak hanya satu kali, Menag memberikan klarifikasi kembali, melalui situ resmi Kementrian Agama RI. Gus Yaqut menegaskan bahwa Kemenag tentunya hadir sebagai fasilitas dari negara untuk umat beragama, tidak hanya Islam, ataupun Nahldlatul Ulama. Melainkan untuk semua Agama yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Besok 31 Oktober 2021, Aries Terlibat Masalah, Gemini Jangan Sampai Menyesal

“Maka, kehadiran logis sebagai bentuk fasilitas negara terhadap umat beragama untuk menjalankan ajaran agamanya,” ujar Gus Yaqut.  

“Kemenag milik semua agama dan harus memfasilitasi semua agama,” sambungnya.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran-rakyat.com berjudul “Sekjen PBNU Merasa Tak Pas dengan Pernyataan Gus Yaqut, Kurang Bijaksana dalam Kenegarawanan”. (Julkifli Sinuhaji-PikiranRakyat.com). ***

Editor: Aulia Nasri

Tags

Terkini

Terpopuler