TABANAN BALI – Perayaan Hari raya Suci Galungan dan Kuningan tinggal menghitung hari.
Salah satu momen yang tak bisa dilupakan untuk memeriah dan menambah kekhidmatan merayakan Hari raya Galungan dan Kuningan bagi Umat Hindu di Indonesia dan khusus di Bali. Yakni membuat penjor.
Penjor dibuat menggunakan tiang bambu tinggi melengkung setinggi sekitar 10 meter yang merupakan gambaran gunung tertinggi.
Kemudian yang dihiasi dengan berbagai hiasan janur dilengkapi dengan dengan hasil-hasil bumi, kue, serta kain putih atau kuning, yang menjadi bagian dari beberapa unsur yang mencirikan penjor tersebut untuk kebutuhan upacara keagamaan Hindu di Bali.
Penjor juga dikatakan simbol sebuah Gunung, dan gunung sendiri merupakan stana Tuhan dengan berbagai manisfestasinya, untuk itulah pada setiap gunung di Bali dibangun sebuah pura, apakah itu pada puncaknya ataupun lerengnya.
Baca Juga: Mengapa Pelangkiran Wajib Ada dalam Kamar Tidur, Ini Penjelasannya Menurut Hindu
Salah satunya adalah Gunung Agung pura Besakih di lereng Gunung, karena kondisi tidak memungkinkan membangun pura di puncak, sedangkan di Gunung Lempuyang di puncak gunung di bangun sebuah pura, karena kondisinya memungkinkan.
Sepintas jika dilihat penjor di Bali tidak hanya digunakan dalam rangkaian upacara keagamaan saja seperti dalam hari raya Galungan. Namun juga digunakan sebagai sebuah alat dekorasi yang didesain cantik, indah dan menarik.