Ini Makna Mendasar Mengapa Penjor Selalu Ada Saat Hari Raya Galungan Menurut Agama Hindu

- 5 November 2021, 19:39 WIB
Ilustrasi. Pembuatan Penjor menjelang Hari Raya Galungan yang dilakukan Umat Hindu di Bali.
Ilustrasi. Pembuatan Penjor menjelang Hari Raya Galungan yang dilakukan Umat Hindu di Bali. /KARTIKA MAHAYADNYA/DENPASAR UPDATE

TABANAN BALI – Perayaan Hari raya Suci Galungan dan Kuningan tinggal menghitung hari.

Salah satu momen yang tak bisa dilupakan untuk memeriah dan menambah kekhidmatan merayakan Hari raya Galungan dan Kuningan bagi Umat Hindu di Indonesia dan khusus di Bali. Yakni membuat penjor.

Penjor dibuat menggunakan tiang bambu tinggi melengkung setinggi sekitar 10 meter yang merupakan gambaran gunung tertinggi.

Baca Juga: Nunas Ajengan Tak Sekedar Menyisihkan Makanan, Maknanya Amerta Penghidup, Ini Penjelasannya Menurut Hindu

Kemudian yang dihiasi dengan berbagai hiasan janur dilengkapi dengan dengan hasil-hasil bumi, kue, serta kain putih atau kuning, yang menjadi bagian dari beberapa unsur yang mencirikan penjor tersebut untuk kebutuhan upacara keagamaan Hindu di Bali.

Penjor juga dikatakan simbol sebuah Gunung, dan gunung sendiri merupakan stana Tuhan dengan berbagai manisfestasinya, untuk itulah pada setiap gunung di Bali dibangun sebuah pura, apakah itu pada puncaknya ataupun lerengnya.

Baca Juga: Mengapa Pelangkiran Wajib Ada dalam Kamar Tidur, Ini Penjelasannya Menurut Hindu

Salah satunya adalah Gunung Agung pura Besakih di lereng Gunung, karena kondisi tidak memungkinkan membangun pura di puncak, sedangkan di Gunung Lempuyang di puncak gunung di bangun sebuah pura, karena kondisinya memungkinkan.

Sepintas jika dilihat penjor di Bali tidak hanya digunakan dalam rangkaian upacara keagamaan saja seperti dalam hari raya Galungan. Namun juga digunakan sebagai sebuah alat dekorasi yang didesain cantik, indah dan menarik.

Halaman:

Editor: Genta Sugiwa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x