Ketut Ismaya, Sayangnya Peristiwa Pembunuhan Terjadi di Tanah Bali, Minta Nyama Bali Bersatu

- 25 Juli 2021, 11:53 WIB
Kesatria KERIS Bali Ketut Ismaya Putra yang sayangnya peristiwa pembunuhan terjadi di Tanah Bali, minta nyama Bali Bersatu.
Kesatria KERIS Bali Ketut Ismaya Putra yang sayangnya peristiwa pembunuhan terjadi di Tanah Bali, minta nyama Bali Bersatu. /(Tangkapan Layar di kanal Youtube Ismajaya Kesatria KERIS Bali) /

TABANANBALI – Kasus peristiwa berdarah yang terjadi di di Simpang Jalan Subur-Kalimutu, Monang Maning, Denpasar Barat, Jumat lalu 23 Juli 2021. Dengan korban Gede Budiarsana, (34) Debt Collector rupanya menyedot perhatian Eks Sekjen Ormas Laskar Bali yang kini menjadi Ketua Kesatrian KERIS Bali.

Pria kelahiran Kabupaten Karangasem ini yang intens kini bergelut dibidang sosial dan organisasi sungguh sangat menyayangkan peristiwa tersebut.

Baca Juga: Update Pembunuhan Debt Collector: Polisi Periksa Jasa Finance karena Dinilai Kriminal

Sebelumnya dalam kanal Youtube Ismajaya Kesatria KERIS Bali telah memawancarai Jro Dolah kakak kandung korban untuk mencari tahu seperti apa kronologis kejadiannya.

Jro Dollah mengaku sebanarnya dia kesana bersama Gede Budiarsana untuk menyelesaikan masalah penarikan motor. Namun malah keributan terjadi.

Baca Juga: Ini Pengakuan Persi Jro Dollah Kakak Kandung Pembunuhan Debt Collector, Akui Ikut Jadi Korban Penebasan

Pengakuan Jro Dolah yang juga sempat mendapat perawatan medis di RS Sanglah usai diirnya ikut jadi korban penebasan. Karena mengalami sejumlah luka, saat kejadian dirinya dan Gede Budiarsana yang awalnya didatangi pihak Mata Elang berjumlah 4 orang.

Sebelum kejadian sempat melakukan mediasi mengenai kredit motor yang macet, pihak Mata Elang menyarankan untuk ke kantor mereka namun disana justru terjadi ketegangan. Yang berlanjut terhadap aksi penebasan di Jalan Raya dan menghebohkan warga setempat.

Baca Juga: Begini Kronologis Pembunuhan Debt Collector, Pelaku Bawa Parang, Korban Dikejar Hingga Jalan Raya

“Ijin meluruskan biar semeton jelas mengenai kejadian sebenarnya, bukannya anggota kita (ormas. red) yang mendatangi tapi 4 orang dari Mata Elang ke kos Jro Dolah," beber Ketut Ismaya Putra melalui kanal YouTube IsmayaJaya Kesatria KERIS Bali seperti dilansir oleh Ringtimesbali.com, Minggu 25 Juli 2021.

Ketut Ismaya menyebut ada mediasi sebelum peristiwa tersebut terjadi. Mediasi dilakukan dengan keempat anggota Mata Elang yang menyarankan ke kantor," sambung Ketut Ismaya. “Jadi ada mediasi, tidak langsung terjadi keributan,” jelasnya.

Baca Juga: Pembunuhan Monang-maning: Tersangka Wayan S Dibawa ke TKP, Barang Bukti Sepeda Motor Diamankan Polisi  

Atas kejadian ini yang berada di Tanah Bali. Ketut Ismaya sungguh sangat menyayangkan dan prihatin. Lebih lagi menewaskan warga Bali sendiri.  

Melalui videonya, Ketut Ismaya yang kini menjadi Ketua Kesatrian KERIS Bali meminta nyama Bali untuk bersatu dan melakukan pembelaan terhadap pihak yang melakukan penindasan. Dia tak mau kejadian seperti terulang lagi.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Terkait Pembunuhan di Monang Maning

"Orang yang melakukan penindasan secara kasar itu bukan nyama Bali, lakukan pembelaan. Mari tunjukkan bersatu. Ini bagi oknum, kelompok yang keras saya tidak mau lagi ada hal ini, ayo nyama Bali Bersatulah," ungkapnya.

Sambungnya, Ketut Ismaya juga meminta warga atau nyaman Bali menantikan proses hukum yang terus berlanjut dan berharap masalah ini bisa jelas dan terang ke permukaan. sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan kondisi ketertiban umum ditengah masyarakat normal kembali.

Baca Juga: Denny Darko Sarankan  Zodiak Aries, Leo, Sagitarius Cari Pekerjaan ini Saat Pandemi Covid-19, Bisa Kaya Raya

"Kita tunggu proses hukum dari kepolisian atas apa yang terjadi. Semoga kesaksian saksi kunci Jro Dolah bisa memperterang masalah ini. Kita tunggu proses hukumnya,” tandas Ketut Ismaya.

Seperti diberitakan sebelumnya Gede Budiarsana bersama kakaknya datang ke TKP berniat untuk menarik sepeda motor di Markas Ormas Mata Elang di Jalan Gunung Patuha, Monang Maning, Denpasar.

Baca Juga: Ini Ramalan Lengkap Shio Kerbau, Shio Monyet dan Shio Ayam, 25 Juli 2021: Alami Masalah Pada Kelenjar Tiroid

Korban datang yang bersama bermaksud menanyakan keberadaan sepeda motor yang sudah ditarik. Alih-alih menanyakan keberadaan motor. Namun perselisihan cekcok mulut terjadi.

Keributan terus terjadi, kalah jumlah lantaran hanya. Sehingga membuat korban dan kakaknya rekannya lainnya kabur ke jalan utama.

Korban yang kabur ke Jalan Raya dikejar beberapa anggota Mata Elang lain yang berada dekat lokasi kejadian ikut melakukan pengejaran.

Baca Juga: Ini Ramalan Lengkap Shio Harimau dan Shio Kelinci, Minggu 25 Juli 2021: Naluri Mendominasi dan Asmara Bertahan

Setibanya di Simpang Jalan Subur dan Jalan Kalimutu. Anggota ormas Mata Elang yang menemukan korban Gede Budiarsana langsung menebas korban dengan parang. Korban terkapar dan tersungkur bersimbah darah.

"Korbannya dibacok di jalan. Kejadiannya cukup singkat," ujar sumber yang naman tidak mau disebutkan. Setelah korban terkapar, para langsung pergi ke arah Utara. ***

Disclaimer: Artikel telah terbit dengan judul. Mantan Sekjen LB Ungkap Kronologi Tewasnya Anggota Ormas di Denpasar, Ajak Warga Bali Bersatu.

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah