Nasionalis Ukraina Memasang Ranjau Kimia di Sekolah, Mikhail Mizintsev: Ujungnya Menuduh Rusia

- 23 Maret 2022, 15:30 WIB
Nasionalis Ukraina Memasang Ranjau Kimia di Sekolah, Mikhail Mizintsev: Ujungnya Menuduh Rusia
Nasionalis Ukraina Memasang Ranjau Kimia di Sekolah, Mikhail Mizintsev: Ujungnya Menuduh Rusia /AP Photo/Evgeniy Maloletka/

TABANAN BALI – Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Rusia yakni Mikhail Mizintsev mengungkapkan pada Sabtu 19 Maret 2022, bahwa nasionalis Ukraina berencana melakukan serangan ranjau kimia di beberapa wilayah Ukraina.

"Nasionalis telah menempatkan ranjau di fasilitas penyimpanan amonia dan klorin di pabrik kimia Sumykhimprom di Sumy untuk meracuni penduduk wilayah Sumy jika pasukan Rusia memasuki kota," tutur Mizintsev sebagaimana dikutip Tabanan bali.com dari TASS pada Senin 21 Maret 2022.

Ranjau kimia beracun yang dipasang di berbagai wilayah tersebut telah ditempatkan oleh pasukan nasionalis terutama di gedung sekolah menengah, dan akan otomatis meledak ketika pasukan Rusia mendekat.

Baca Juga: Ribuan Warga Ukraina Dievakuasi Militer Rusia dan Chechnya, Mizintsev: Tanpa Partisipasi Pihak Ukraina

"Di pemukiman Kotlyarovo, wilayah Nikolayev, militan unit nasionalis merencanakan provokasi dengan penggunaan bahan kimia beracun. Untuk tujuan ini, mereka telah menempatkan wadah dengan bahan kimia beracun di gedung sekolah menengah, yang akan meledak ketika pasukan Rusia mendekati pemukiman," tutur Mizintsev

Atas fakta yang ditemukannya, Mizintsev lantas memberikan peringatan kepada pihak yang bertanggung jawab atas propokasi dan tuduhan yang akan menimpa Rusia jika ranjau kimia tersebut meledak dan meracuni warga sipil.

"Kami memperingatkan seluruh dunia beradab dan organisasi internasional tentang provokasi sinis pihak berwenang Ukraina, yang, jika terwujud, akan disalahkan pada pasukan Rusia karena telah dilakukan lebih dari sekali," tegasnya.

Baca Juga: Misteri One Piece Bab 1044: Bentuk Gear 5 Luffy Buat Gorosei Ketar Ketir, Mudah Bantai Kaido

Mizintsev menambahkan bahwa hal itu dilakukan dengan dukungan dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Uni Eropa, yang menganggap Ukraina sebagai instrumen kebijakan anti-Rusia.

Halaman:

Editor: Aulia Nasri

Sumber: TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x