Karjianto juga menjelaskan bahwasanya sujud dalam sholat juga bermanfaat bagi kesehatan. Dengan melakukan sujud, organ manusia akan mendapat pasukan oksigen serta darah yang lebih baik.
“Hal ini menghilangkan dan mencegah migraine, mempertajam akal dan pikiran sekaligus meningkatkan mental seseorang. Selain itu pembuluh darah halus yang ada di otak juga mengalami tekanan lebih, sehingga bisa mencegah stroke,” tutur Karjianto.
Selain itu dalam sumber yang berbeda dijelaskan bahwasanya rangkaian gerakan dalam shalat termasuk sujud dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
Dikutip Tabanan Bali dari jurnal kesehatan yang berjudul Potensi Shalat Dengan Gerakan Isotonik dan Isometrik Predominan Untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah Postpandrial Pasien Diabetes Mellitus, Minggu 8 November 2021.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa, shalat yang dilakukan 4 siklus atau 4 rakaat dalam 30 menit terbukti dapat menurunkan setara dengan kadar glukosa darah ketika puasa.
Shalot dengan gerakan isometrik dilakukan 4 siklus dalam 30 menit dianjurkan sebagai alternatif untuk latihan menurunkan kadar glukosa darah pada pasien dengan diabetes mellitus.
Terutama dengan gangguan jantung, gangguan sendi, kelemahan dan lanjut usia. Gerakan isometrik yang dimaksud di sini adalah sebuah gerakan yang dilakukan oleh otot.
Satu hal yang harus dipahami dan ditekankan di sini yaitu sujud kepada Allah. Hanya kepada Allah bukan pada hal selain Allah.