Bukan Hanya Menjalankan Perintah Allah, Begini Makna Sujud yang Sebenarnya Menurut Gus Baha

- 16 Januari 2022, 07:01 WIB
Gus Baha menjelaskan makna sujud dalam salat
Gus Baha menjelaskan makna sujud dalam salat /Facebook.com/Ngaji Bareng Gus Baha.

TABANAN BALI – Gus Baha menjelaskan bahwa sujud bukan hanya menjalankan perintah Allah SMT semata, namun memiliki makna sebenarnya yang lebih dalam.

Kebanyakan umat islam mengetahui makna sujud yang sebenarnya hanya menjalankan perintah Allah, bahkan banyak juga yang salah memaknai seperti sebagai penggugur kewajiban.

Lantas seperti apakah makna sujud yang sebenarnya? Berikut penjelasan Gus Bahauddin Nur Salim seorang Kyai ahli tafsir asal Rembang.

Baca Juga: Ikuti Jejak Nerius Alom, Karena Masalah Kedisiplinan Dipecat, Bruno Silva Terancam Ditendang PSIS Semarang?

Sebagaimana dikutip Tabananbali.com dari kanal YouTube SANTRI GAYENG pada, Sabtu 15 Januari 2022, Gus Baha menjelaskan bahwa sujud memiliki makna sebenarnya yang sangat dalam dan harus dinikmati.

Ada seorang ulama’ yang saking nikmatnya sujud, beliau salat sampai ratusan bahkan ribuan rakaat, seperti Sayyid Ali Zaenal Abidin, beliau itu salat seribu rakaat dalam sehari, ketika beliau ditanya seseorang “mengapa engkau sholat seribu rakaat”

Beliau menjawab  “Sebenarnya saya mau sholat dua rakaat, setelah sholat beliau berkata, Ya Allah terima kasih karena memberikanku sujud ketika orang lain dalam kesesatan dan kebatilan, namun Engkau menakdirkanku menikmati kasalehan dengan cara sujud kepada-Mu,"

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Dorong Sinergi Poltrada Bali dengan Masyarakat

“Sayyid Ali Zaenal Abidin bersyukur setelah sholat dua rakaat, sholat lagi dan bersyukur lagi, semua itu bisa dilakukan memang harus dengan menghadirkan Isyq (kerinduan) kepada Allah SWT,” tutur Gus Baha dalam video unggahan 11 Januari 2022.

“Memang kalau dipikir-pikir pasti capek sholat seribu rakaat tapi harus bisa dilatih, kalau tidak sanggup seribu, ya coba seratus rakaat sehari, kalau tidak bisa ya coba sepuluh rakaat sehari, jika tak mampu ya coba dua rakaat saja,” tutur Beliau.

Semua itu adalah latihan untuk menikmati salat sebelum mati, karena semua pasti mati, dan setelah mati yang paling terkenang bagi umat muslim adalah saat dia sujud.

Baca Juga: Keras! Karena Tersangkut Masalah Indisipliner, PSIS Semarang Coret Bruno Silva Dalam Daftar Pemain BRI Liga 1

Dan makna sujud yang sebenarnya adalah menunjukkan identitas kita sebagai hamba Allah SWT yang tunduk menyembahnya.

Karena nanti di akhirat Allah berfirman pada malaikat  “coba lihat dia punya bekas sujud atau tidak” maksudnya adalah bercahaya atau tidak wajahnya karena bekas sujud.

Karena nanti di akhirat ketika Allah menghisab amal manusia, ukurannya cuma satu yakni sujud, dalam  Al-Qur’an ada penggalan ayat surah Al-Fath:28 menjelaskan:

Baca Juga: Link Nonton Demon Slayer, Kimetsu No Yaiba Arc Distrik Hiburan Episode 7 Sub Indo, Gratis Full HD

سِيْمَاهُمْ فِي وُجُوْهِهِمْ مِنْ أَثَرِ الْسُّجُوْدْ

“Tanda-tanda mereka nampak jelas dari wajahnya karena bekas sujud”

“Maka dengan status sujud yang sangat penting, dan faedahnya seperti itu, mengapa cepat sekali bangun ketika sujud? Padahal sujud yang menyelamatkan, saya kalau sujud saya nikmati, kalau sujud saya senang sekali dan mengucap terimakasih ya Allah engkau masih menakdirkan Saya sujud,” tutur Beliau

Baca Juga: Link Streaming Nonton Anime China Donghua di iQIYI, Netflix dan WeTV Subtitule Indonesia

Dalam kitab Sayyid Zabidi yang Mensyarahi (Menjelaskan) Kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Ghazali, Sayyid  Zabidi sangat memuji tentang sujud kepada Allah SWT.

Isi kitabnya tentang sujud adalah " Sujud itu identitasmu, hakikatmu, kamu memang diciptakan untuk hal itu,” (syarah Ihya Ulumuddin)

Maka seorang muslim yang menjadi ukuran salah dan benarnya adalah sujud, bagaimana mungkin mengetahui sujud adalah identitas tapi tidak betah sujud bahkan sampai tidak tuma ninah (diam sejenak).

Baca Juga: Silsila ANTV Hari Sabtu 15 Januari 2022: Kunal dan Nandhini Menikah, Mamma dan Dida Selamatkan Mauli  

Imam Syafii berkata dalam kitabnya Al Umm “Bagaimana kau tidak menikmati sujud, sedang Nabi

ketika sujud berkata, “Ya Allah telah sujud kepada engkau wajahku, darahku, sumsumku, telingaku, mataku, otakku, rambutku,”

Nabi menyebut semua anggota badannya ketika sujud, karena nikmatnya ketika sujud, dan ingin semua anggota badan menikmati identitas sebagai hamba yang Sujud kepada Allah.

Baca Juga: Silsila ANTV Hari Ini: Mauli Jemput Mishti di Sekolah, Rahasia Anak Kunal Terungkap?

Itulah makna sujud yang sebenarnya dari penjabaran Gus Bahauddin Nur Salim kyai kharismatik asal Remabang, semoga bermanfaat.***

Editor: Aulia Nasri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah