4 Tips Mendaki Gunung Bagi Wanita, Agar Aman Saat Menikmati Momen 17 Agustus di Puncak

- 3 Agustus 2022, 08:02 WIB
Ilustrasi Mendaki Gunung.
Ilustrasi Mendaki Gunung. /unsplash/Austin Ban

TABANAN BALI - Berikut 4 tips mendaki gunung bagi wanita agar aman saat hendak menikmati momen 17 Agustus dari atas puncak.

Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan khususnya untuk mendekatkan diri merasakan keindahan alam terlebih ketika momen 17 Agustus.

Mendaki gunung saat 17 Agustus tidak hanya digemari para pria, namun para wanita juga menantikan momen tersebut khususnya bagi para pecinta petualangan.

Baca Juga: Suka Mendaki? Berikut 5 Gunung Rekomended Bagi Pendaki yang Ingin Merayakan Momen Kemerdekaan 17 Agustus

Bagi pendaki wanita pemula tentu ada beberapa hal yang harus dipahami ketika memulai perjalanan dan pengalaman baru saat mendaki gunung.

Hal itu tentunya bertujuan agar perjalanan eksplorasi alam bisa tetap terasa menyenangkan meski banyak rintangan saat menuju puncak ketika mendaki gunung.

Dikutip dari Berbagai Sumber pada, Rabu 3 Agustus 2022 berikut 4 tips mendaki gunung yang bisa dilakukan oleh para pendaki wanita agar tetap aman dan nyaman saat memulai pendakian saat momen 17 Agustus:

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Generasi Milenial Harus Lebih Giat Belajar dan Bekerja di Era Berkembangnya Teknologi

Kenali bahaya dalam perjalanan

Salah satu World Seven Summiter asal Indonesia Iwan “Kwencheng” Irawan mengatakan salah satu kiat agar pendaki wanita aman saat mendaki adalah mengenali jenis- jenis bahaya.

Ada dua jenis bahaya yaitu objektif dan subjektif yang bisa ditemui pada saat eksplorasi alam tengah berlangsung.

Baca Juga: 6 Cara Praktis Mengelola dan Meningkatkan Kecerdasan Emosional untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik

Bahaya objektif disebut Iwan merupakan bahaya yang berasal dari faktor alam seperti ketinggian, cuaca, oksigen, hingga curah hujan.

Sementara bahaya subjektif adalah bahaya yang diakibatkan oleh faktor manusia atau keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Ketika bahaya subjektif lebih besar dari bahaya objektif, artinya semua orang bisa ikut berkegiatan selama semua kondisi alam sudah diprediksi dan diperhitungkan. Sedangkan ketika bahaya objektif sama dengan bahaya subjektif artinya kegiatan tersebut mengandung bahaya dan para penggiatnya harus punya kemampuan yang lebih,” ujar Iwan.

Baca Juga: Banyak Kelor di Pekarangan? Pakar Gizi: Mengendalikan Gula Darah Penderita Hipertensi

Lalu bagaimana jika bahaya objektif lebih besar dari bahaya subjektif? Artinya kegiatan tersebut mengundang bahaya dari kondisi alam yang tak bisa diprediksi. Umumnya ditemukan dalam acara seperti ekspedisi.

Jaga higienitas saat berkegiatan di luar ruangan

Kiat lainnya untuk menjaga pendakian tetap aman bagi wanita adalah menjaga kebersihan tubuh dan diri saat berkegiatan di luar ruangan.

Baca Juga: 7 Bahan Herbal Alami Obati Kolesterol Tinggi Akibat Banyak Makan Daging Kurban Pasca Idul Adha 1443 H

Anda boleh terlarut dalam keindahan dan panorama yang diberikan alam, namun pastikan pada saat melakukan pendakian anda tetap menjaga kebersihan tubuh anda demi kesehatan tak hanya untuk masa sekarang namun juga masa depan.

Dokter Ratih Citra Sari menyebutkan higienitas sangat penting dijaga oleh wanita khususnya pada bagian intim ketika melakukan pendakian.

“Masih banyak pendaki perempuan yang abai dengan higienitas saat berkegiatan dengan berbagai alasan. Padahal jika tidak diperhatikan sejak dini, hal ini dapat berdampak besar di kemudian hari seperti vaginitis atau infeksi vagina hingga sulitnya memiliki keturunan,” ujar dokter Ratih.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengenali Bahwa Anda Terpapar Virus Omicron, Berikut Ini Tanda-Tandanya

Kiat sederhana yang bisa dilakukan pendaki wanita untuk tetap higienis adalah mengganti pakaian dalam sebelum tidur serta membasuh organ intim menggunakan air bersih setidaknya satu kali sehari.

Pastikan juga anda tidak mengganti fungsi air dengan tisu basah karena keduanya memiliki sifat yang berbeda.

Siapkan perbekalan ramah lingkungan

Baca Juga: Cara Mengolah dan Manfaat Obat Tradisional Temu Hitam: Dapat Mengobati Disentri Hingga Sesak Napas

Tentunya saat melakukan pendakian, salah satu tujuan pendaki setidaknya adalah mengenal lebih dekat kondisi alam.

Alam telah menampilkan keindahannya pada pendaki, dan untuk itu pendaki harus terus menjaga kelestarian alam setidaknya dimulai dari diri sendiri.

Pendaki bisa membawa perbekalan yang ramah lingkungan ketimbang menggunakan perbekalan yang berpotensi mencemari lingkungan dan sulit terurai.

Baca Juga: Resep Obat Tradisional Melati: Dapat Mengobati Sakit Mata  Hingga Bengkak Akibat Serangan Lebah

Sebisa mungkin hindari makanan kemasan dan lebih memilih bahan alami seperti buah atau sayur.

Bahan masakan itu bisa dibungkus dengan kotak makan atau tas jaring agar tetap memiliki daya tahan yang baik.

Sebisa mungkin pada saat melakukan pendakian, anda bisa memilah sampah dan memisahkannya antara sampah yang bisa diuraikan dan tidak diuraikan.

Baca Juga: Resep Obat Tradisional Lidah Buaya: Dapat Menyuburkan Rambut Hingga Mengobati Penyakit Kulit

Dengan demikian, ketika ada sampah yang tidak bisa terurai anda bisa membawanya ke bank sampah untuk kemudian bisa diolah kembali sehingga prinsip keberlanjutan lingkungan tetap terjaga.

“Meskipun masih banyak orang yang melihat ini kegiatan yang rumit, namun jika sudah terbiasa, justru perjalanan jadi lebih simple dan sederhana. Kuncinya adalah perencanaan perjalanan,” ujar salah seorang pegiat lingkungan Siska Nirmala yang juga gemar melakukan pendakian.

Pakai outfit yang nyaman dan aman

Baca Juga: Kopi Diprediksi Akan Jadi Komoditi Langka di Masa Depan Akibat Dampak Perubahan Iklim, Simak Fakta Peneliti

Saat melakukan pendakian ke gunung, salah satu faktor penting lainnya yang harus diperhatikan adalah dari segi kostum atau outfit.

Pastikan pakaian yang anda gunakan bisa sesuai dengan kondisi alam mulai dari kondisi suhu, kondisi medan pendakian, hingga kondisi tubuh untuk bergerak.

Sistem layering menjadi salah satu sistem yang bisa anda terapkan ketika melakukan pendakian.

Baca Juga: Dampak Merokok Penyebab Obesitas Hingga 3 Generasi Setelahnya, Fakta Penelitian Terbaru Ungkap Hal Ini

Ada tiga lapisan yang setidaknya harus dipahami para pendaki mulai dari base layer, mid layer, dan outer layer.

Base layer merupakan lapisan pertama yang harus dipakai sebelum mendaki. Selain memastikan pakaian mampu menyerap keringat, ada baiknya pastikan lapisan pertama ini bisa membantu keringat berpindah ke lapisan selanjutnya.

Pada dasarnya base layer berguna menjaga kestabilan suhu tubuh meski menghadapi temperatur yang ekstrem dan disarankan pilih yang berbahan poliester atau wol.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga 1 Musim 2022 2023, Pekan Perdana Bali United Bertemu Persija Jakarta

Middle Layer atau lapisan pakaian kedua biasanya berbentuk jaket yang bisa menjaga suhu tubuh tetap hangat meski berada di daerah dengan suhu relatif rendah.

Anda bisa memiliki middle layer berbahan poliester, fleece, atau bulu angsa. Terakhir bagian outer layer biasanya berfungsi untuk menahan angin dan air agar pakaian di bagian kedua dan pertama tetap dalam kondisi baik.

Pilihlah outer layer yang bersifat windproof dan waterproof sehingga pendakian bisa tetap lancar dalam situasi cuaca apapun.

Baca Juga: Idul Adha 2022 Kebagian Daging Kambing? Berikut Tips Langkah Merebusnya Agar Tidak Bau Prengus

Ketiganya dinilai menjadi kunci agar kondisi tubuh tetap aman dan nyaman saat pendakian gunung berlangsung.

Dengan menerapkan empat hal diatas, pendakianmu sudah memiliki perencanaan dasar dan tentunya mempersiapkan anda untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat momen 17 Agustus dari atas puncak.***

Editor: Aulia Nasri

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah