Baca Juga: Serial India Balika Vadhu: Anandhi Dipuji Warga Desa Resmikan Sekolah, Wanita Tua Gegerkan Warga
Dalam krarifikasinya, Gus Yaqut menyatakan bahwa bahwa ungkapannya itu bermaksud untuk memberi semangat saat hari santri, dan hanya untuk konsumsi internal saat itu bukan untuk konsumsi masyarakat keseluruhan.
“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” jelasnya
Dalam klarifikasinya itu, bahkan tidak hanya satu kali, Menag memberikan klarifikasi kembali, melalui situ resmi Kementrian Agama RI. Gus Yaqut menegaskan bahwa Kemenag tentunya hadir sebagai fasilitas dari negara untuk umat beragama, tidak hanya Islam, ataupun Nahldlatul Ulama. Melainkan untuk semua Agama yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Besok 31 Oktober 2021, Aries Terlibat Masalah, Gemini Jangan Sampai Menyesal
“Maka, kehadiran logis sebagai bentuk fasilitas negara terhadap umat beragama untuk menjalankan ajaran agamanya,” ujar Gus Yaqut.
“Kemenag milik semua agama dan harus memfasilitasi semua agama,” sambungnya.
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran-rakyat.com berjudul “Sekjen PBNU Merasa Tak Pas dengan Pernyataan Gus Yaqut, Kurang Bijaksana dalam Kenegarawanan”. (Julkifli Sinuhaji-PikiranRakyat.com). ***