TABANANBALI.COM - Demo masyarakat Madura yang menggeruduk Kantor Balai Kota Surabaya dengan menemui Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi yang meminta penyekatan pada pos Jembatan Suramadu untuk dihentikan akhir berjalan mulus.
Baca Juga: Terbukti Bersalah, Habib Rizieq Shihab Divonis Empat Tahun Penjara
Permintaan masyarakat Madura disetujui oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Bangkalan Madura Abdul Latif Amin Imron dan Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga: Ini Penampakan Desain Konstruksi Tol Gilimanuk-Mengwi, Didalam Tol Ada Jalur Khusus Bagi Pesepada
Masyarakat yang melintasi di Jembatan Suramadu yang akan masuk ke Kota Surabaya kini cukup menunjukkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) atau Surat Keterangan Sehat (SKS) di penyekatan sisi Bangkalan. Tidak lagi perlu menunjukkan surat keterangan hasil tes bebas Covid-19.
Kebijakan ini tersebut disampaikan Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron.
Imron menyebut guna menampung aspirasi para pendemo yang meminta tes Antigen bagi masyarakat Madura di Suramadu dihentikan tersebut pemerintah dengan mengambil sikap.
"Jadi, warga yang melintasi Jembatan Suramadu hanya menunjukkan SKIM atau SKS di penyekatan atau pengecekan sisi Bangkalan," ujar Abdul dalam keterangannya dikutip dalam prfmnews, Kamis 24 Juni 2021.
Baca Juga: Pemprov Bantah WFB Bukan Pemicu Lonjakan Kasus Covid-19 di Bali
Dalam penjelasan yang disampaikan Bupati Bangkalan, warga yang datang dari Pulau Madura dan melewati Jembatan Suramadu wajib menunjukkan SIKM atau SKS dan tidak perlu lagi menjalani tes Antigen. Begitu pula sebaliknya.
Namun apabila tidak membawa, warga diberi pilihan yakni putar balik atau tes Antigen di lokasi.
Baca Juga: Buka Peluang Kerja Baru, PT Ariatama Bumi Nusantara Bangun Resort dan Perumahan di Tabanan
"Apabila pengendara tidak membawanya, maka warga diberi pilihan, mau putar balik untuk ambil SIKM atau tes antigen di lokasi," ucapnya.
Disisi lain Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan kebijakan SIKM ini bisa segera diberlakukan maksimal dua hari kedepan.
Tujuannya, agar masyarakat yang melintas Suramadu tidak lagi perlu tes antigen.
"Maksimal dua hari ke depan peraturan ini sudah diterapkan, biar tidak terlalu lama. Jadi bisa selesai di teman-teman Bangkalan. Screeningnya pun di wilayah sisi Bangkalan," tandasnya.***