Ramai Permintaan, Petani Tanam Bunga Sedap di Lahan Pertanian Padi

- 21 Oktober 2021, 11:09 WIB
Ni Wayan Puspa Ernawati bersama keluarganya yang menanam bunga sedap malam diarel lahan seluas 4 are.
Ni Wayan Puspa Ernawati bersama keluarganya yang menanam bunga sedap malam diarel lahan seluas 4 are. /Tim Tabananbali.com

TABANAN BALI - Bisnis tanaman bunga sedap malam ditengah pandemi Covid-19 ternyata masih menjanjikan. Meski kondisi hotel dan sejumlah akomodasi pariwisata di Bali masih tutup.

Ni Wayan Puspa Ernawati, 44 salah seorang petani masih tetap saja melakukan pembibitan tanaman bunga sedap malam. Hal itulah yang digelutinya ketika ditemui dilahan garapan miliknya, Rabu 20 Oktober 2021.

Baca Juga: Ikatan Cinta 20 Oktober 2021: Mengejutkan! Catherine Tolak Cinta Rendy Karena Alasan ini

Ditengah lahan pertanian yang banyak ditanami padi dia memilih menanam bunga sedap malam. “Sekarang permintaan bunga sedap malam ramai. Terus ada, ini saja baru kami tanam bibit sudah ada yang pesan,” ucapnya sambil menaruh pupuk bunga sedap lama didalam ember.

Dia menjelaskan ketertarikan menanam bunga sedap malam. Berawal dari dirinya mengikuti saran kerabatnya.

Tanpa disangka, tanaman bunga sedap malam banyak diminati. Pemesanan datang dari berbagi toko penjual bunga sekaligus saat acara pernikahan.

Baca Juga: Relawan Deklarasikan Anies Baswedan Capres 2024: Diangap Sukses Pimpin Jakarta

“Kalau dulu lebih dominan hotel yang membeli,” tutur petani Banjar Tajen Jeroan, Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

Untuk bibit bunga sedap dulunya didatang langsung dari daerah Jawa Timur. Sekarang tidak sudah mandiri. Selain itu bibit untuk memenuhi kebutuhan petani bunga sedap malam lainnya.  

Sebelum terjun sebagai petani bunga sedap malam. Puspa mengaku dulunya dia adalah buruh bangunan yang terkena dampak pandemik Covid-19.

Baca Juga: Ikatan Cinta 20 Oktober 2021: Reyna Ungkap Punya Ovan dan Tante Jessi, Aib Keluarga Irvan Akhirnya Terbongkar

"Dulu kerja sebagai buruh bangunan. Tetapi karena pandemik Covid-19, kerjaan jadi buruh tidak menghasilkan seperti sebelum pandemik," ujar Puspa.

Lalu ada seorang kerabat yang menyarankan Puspa untuk mengelola sekitar enam are lahan pertanian miliknya di Kecamatan Penebel untuk ditanami bunga sedap malam.

"Jadi saya tanam dari umbi untuk jadi bibit bunga sedap malam," katanya.

Baca Juga: Balika Vadhu ANTV: Anandhi dan Shiv Bergembira Saat Acara Haldi, Polisi Tiba-tiba Datang Saat Perayaan

Enam bulan menekuni pembibitan bunga sedap malam, Puspa sudah bisa memproduksi umbi sendiri. Awalnya Puspa membeli umbi (bibit) bunga sedap malam dari daerah Jawa Tmur.

Dengan harganya Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu per biji. Umbi tersebut lalu ditanam di lahan yang sudah dibuat berpetak-petak. Satu petaknya memerlukan sekitar 40 umbi.

Kata Puspa, butuh waktu tiga bulan umbi tersebut tumbuh menjadi bibit bunga sedap malam dan siap dijual.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Syirik Besar dan Kecil Dalam Agama Islam, Ini Penjelasan Lengkap Ust. Khalid Basalamah

"Kalau sampai berbunga butuh waktu enam bulan. Harga per satu bibit bunga sedap malam dijual di kisaran Rp 60 ribu,” jelasnya.

Selama enam bulan menekuni usaha ini, Puspa tidak lagi membeli umbi ke Jawa karena sudah memilikinya sendiri.

"Jadi dari pengembangan ini, beberapa saya jual dalam bentuk bibit. Sisanya saya kembangkan untuk diambil umbi dan bunganya," katanya.

Baca Juga: Kartu Tarot Rabu 20 Oktober 2021, Aries Sebaiknya Liburan, Gemini Apresiasi Dirimu Sendiri

Ramai permintaan bunga sedap malam kini Puspa meluaskan usahanya ke daerah Abiantuwung Kediri. Ia menanam umbi bunga sedap malam di atas lahan sekitar empat are.

Ia enggan menyebutkan jumlah biaya operasional dan keuntungan yang diperolehnya. Namun Puspa menyebutkan, biaya pengolahan tanah hingga pembuatan petak, dan penanaman umbi saja menghabiskan biaya Rp 2 juta.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Rekomendasikan Mantan Pelatihnya di Spanyol Ganti Ole Solskjaer di Manchester United

Umbi-umbi tersebut ada yang memesannya apabila sudah berbuah menjadi bibit. Sedangkan harga bunga sedap malam sendiri dijual Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per tangkai di tingkat petani. dan itu bukan sekali panen melainkan berkali-kali panen dilakukan.

"Jadi hasilnya lumayan melebihi biaya operasional atau modal,” pungkasnya.

Editor: Genta Sugiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x