Prodi Sastra Jepang Unmas Denpasar, Lakukan Pengabdian Masyarakat di Jatiluwih, Begini Kegiatannya

- 7 Juli 2023, 21:49 WIB
Acara Pembukaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Jatiluwih, Tabanan oleh Unmas, Denpasar.
Acara Pembukaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Jatiluwih, Tabanan oleh Unmas, Denpasar. /Tim Tabanan Bali.

TABANAN Bali - Program Studi (Prodi) Sastra Jepang, Fakultas Bahasa Asing Universitas Mahasaraswati, Denpasar melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Jatiluwih beberapa waktu lalu.

Program ini dijalankan untuk menjawab peran universitas dalam membantu kendala di dalam masyarakat.
 
Salah satu dosen pendamping, Dr. Anak Agung Ayu Dian Andriyani, S.S.,M.Hum menjelaskan pada masa sekarang berkolaborasi dengan masyarakat menjadi hal yang sangat penting.

Baca Juga: Diskon Besar-besaran Perumda TAB Tabanan, Biaya Sambung Baru hanya 1.5 Juta dan Admin Rp 4.999

Baca Juga: Dua Anggota Advokat ABI Bali Beri Pendampingan Hukum di Tabanan

Aktivitas para dosen dalam membantu desa mitra untuk memberikan pengalaman, pengetahuan serta wawasan sesuai dengan harapan yang dibutuhkan desa mitra merupakan satu bentuk kinerja dalam mengimplementasikan Tri darma perguruan tinggi.
 
“Kondisi ini memberikan suatu gambaran bahwa tugas dosen tidak saja mengajar mahasiswa dengan memberikan berbagai materi ajar atau melaksanakan kegiatan penelitian namun wajib melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Karena dengan begitu, dapat memberikan suatu peluang bagi para civitas akademika (dosen maupun mahasiswa) mendapatkan wawasan baru, saling bersinergi sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan nantinya,” ujarnya, Jumat (7/7).

Suasana kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Jatiluwih, Tabanan oleh Unmas, Denpasar.
Suasana kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Jatiluwih, Tabanan oleh Unmas, Denpasar. Tim Tabanan Bali


Desa wisata Jatiluwih dipilih menjadi lokasi pengabdian masyarakat karena desa wisata ini sangat terkenal dan sangat diminati oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Desa ini berada di kabupaten Tabanan dengan obyek wisata yang paling terkenal untuk sektor pertanian yaitu, pariwisata alam yang disebut dengan sawah berundak “teracce sering” serta produksi unggulan Desa Jatiluwih adalah Padi Bali Beras Merah Cendana.

Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Melejit, Wiryadana; Kami Akan Terus Berjuang

Baca Juga: Menangkan Prabowo Presiden, Ketua DPC Gerindra Tabanan Beri Bantuan kepada Krama Melangsungkan Upacara Ngaben
 
Berdasarkan analisis situasi di atas, maka, berdasarkan potensi desa dengan kunjungan wisatawan salah satunya Jepang juga cukup banyak, para dosen dan mahasiswa dapat saling berbagi pengalaman terutama dalam bidang kebahasaan yaitu, Bahasa Jepang.

“Bahasa Jepang memfokuskan pada bahasa pelayanan (hospitality ‘omotenashi’ ranah pariwisata). Mengingat Desa Jatiluwih merupakan desa wisata dengan destinasi wisatawan Jepang yang cukup tinggi,” ujar Anak Agung Ayu Dian Andriyani.
 
Sementara itu, Prebekel Desa Jatiluwih, I Nengah Kartika menyampaikan bahwa, salah satu upaya untuk tetap menjaga kualitas sumber daya manusia, maka para Pokdarwis dan pelaku pariwisata selalu berharap untuk mendapatkan pendampingan dari para civitas akademika, khususnya dari Fakultas Bahasa Asing (FBA) Unmas Denpasar.

Halaman:

Editor: Genta Sugiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x