Baca Juga: Amanda Manopo Tulis Ungkapan Kesedihan saat Pemakaman Ibunda
"Karena diminta kedua korban datang ke kantor di Monang Maning itu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," terang Kombes Pol. Jansen seperti dikutip dari Potensibadung.com
Nah ketika saat mendatangi PT. Beta Mandiri sesuai dengan kesepakatan. Pembicaraan alot kedua belah pihak terjadi tidak ada kesepakatan, keributan pun terjadi. Sampai salah paham kedua belah pihak.
Baca Juga: Oksigen Langka, Pemkab Buleleng Cari Pasokan Oksigen Sampai Ke Banyuwangi
Karena korban mengeluarkan rantai kalung, dan dilihat oleh para pelaku. Inilah yang jadi pemicu para pelaku terpancing emosi, seolah-olah korban menantang, sehingga pengeroyokan terhadap Gede Budiarsana dan Kakaknya terjadi.
Baku hantam para pelaku dan korban. Kalah jumlah Gede Budiarsana dan kakaknya keluar kabur melarikan diri.
Baca Juga: Kinerja Dinilai Baik, Posisi Direksi Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng Dipertahankan
Gede Budiarsana yang kabur dikejar oleh pelaku bernama Fendy dengan membawa sebuah batu. Sementara tersangka I Wayan Sadia keluar membawa parang.
Baca Juga: Jangan Dipandang Sebelah Mata, Solidaritas Anak Punk Tabanan Bagikan Sayuran Hingga Makanan
Setiba di lokasi kejadian dimana korban Gede Budiarsana dikejar sampai ke Jalan Subur. Tanpa banyak tanya disanalah pelaku utama Wayan Sadia menebas tersangka Gede Budiarsana hingga tewas. Korban usai ditebas tersungkur terkapar ditengah aspal bersimbah darah.