Atas apa yang dilakukan oknum Ustadz di salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Garut Jawa Barat menyedot perhatian banyak pihak.
Sesuai keterangan tambahan yang disampaikan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Diah Kurniasari.
Seluruh korban yang menjadi seksual sudah oknum ustadz tersebut saat ini ada yang hamil bahkan lahir. terakhir ada yang melahirkan adalah korban yang berusia 14 tahun di bulan November lalu.
Baca Juga: Drakor Jirisan Episode 15, Seo Yi Kang Akhirnya Temukan Bukti Pelaku Pembunuhan
"Dari 11 korban, 8 anak dilahirkan) semua dari kita (Garut). Jadi 8, ada satu orang korban sampai ada dua anak. Tapi dari semua sekarang selama 6 bulan semua sudah lahir," tulisnya.
Dengan kondisi ini P2TP2A Garut.telah menawarkan jika korban tidak sanggup merawat bayi tersebut akan membantu membantu.
Penawaran itu dilakukan karena melihat kondisi perekonomian korban yang rata-rata buruh harian lepas, penjual kitab, petani, sampai pembuat jok.
Baca Juga: Masa Depan Pogba di Manchester United, Ralf Rangnick: Ini Adalah Klub Besar
Kondisi perekonomian yang menjadikan para korban dari Garut tidak bisa berada di tempat HW. Karena ingin anaknya sekolah dengan gratis.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru di pondok pesantren, HW (36) telah memperkosa 12 santrinya. Bahkan tujuh santri yang jadi korbannya melahirkan sembilan bayi.