TABANAN BALI - Hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) semakin meruncing menyusul perkataan presiden Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
Tudingan Presiden AS Joe Biden bahkan bisa berakit kehancuran hubungan kedua negara.
Joe Biden sebelumnya diketahui telah menuebut Putin sebagai penjahat perang dan berdampak pemanggilan duta besar Amerika Serikat, Joh Sullivan.
Penyartaan Biden itu terungkap setelah Rusia disebutkan telah mengirim puluhan ribu tentara untuk menyerang Ukraina.
Dampaknya, Kementerian luar negeri Rusia mengakui telah memanggil duta besar Amerika Serikat, John Sullivan pada Senin, 21 Maret 2022.
Biden menyampaikan perkataan paling tajamnya tersebut kepada Putin usai berlangsungnya pidato virtual dari presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Rabu, 16 Maret 2020.
Baca Juga: Gilang Widya alias Juragan 99 Dipolisikan Atas Dugaan Penipuan dan Merek Dagang
Menanggapi perkataan Biden, Kemlu Rusia sangat menyayangkan jika seorang pemimpin yang dinilai berwibawa berkata seperti itu.