TABANAN BALI – Baru-baru ini negara yang dijuluki negri paman sam mengusir utusan diplomat Rusia, bahkan negri beruang merah juga membalas mengusir diplomat AS, lantas Polandia juga ikut-ikutan mengusir diplomat Rusia.
Hal itu pasti akan menimbulkan urusan diplomatik antar negara adidaya akan menjadi suram dan berdampak pada hubungan bilateral yang tidak harmonis.
Seperti dikutip Tabanan bali.com dari TASS pada Jum’at 25 Maret 2022, Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengatakan kepada media, pada Kamis 24 Maret 2022, Amerika Serikat harus berhenti mengusir diplomat Rusia, jika ingin Rusia berhenti mengusir diplomat Amerika.
"Jika ingin kami berhenti mengusir diplomat Amerika, Amerika Serikat harus menghentikan pengusiran diplomat kami. Tindakan kami bukan akar penyebab krisis ini. Itu paksaan dan tindakan pembalasan," tutur Peskov.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan seruan "Pada pemerintah Rusia untuk mengakhiri pengusiran diplomat dan staf AS yang tidak dapat dibenarkan."
"Sekarang lebih dari sebelumnya, sangat penting bahwa negara kita memiliki personel diplomatik yang diperlukan untuk memfasilitasi komunikasi antara pemerintah kita," tambah juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua Terbaru, Zona Ekonomi Jepang Terganggu
Sebelumnya, Kedutaan Besar AS di Rusia diberikan sebuah catatan dengan daftar staf AS yang dinyatakan sebagai personae non gratae (orang yang tak diinginkan)