TABANAN BALI – Sering dari kita sebagai umat muslim sering mengatakan mari bersandar kepada Allah SWT atas segala permasalahan yang dihadapi. Bersandar kepada Allah memiki makana yang begitu dalam apabila kita resapi. Sebagai seorang mukmin kita diwajibkan untuk mematuhi da berserah kepada Allah, di samping ikhtiar yang sudah kita lakukan.
Merupakan sebuah keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini, selain manusia yang bersandar kepada Allah SWT. Jangan sampai kita sebagai manusia menjadi lupa diri untuk bersandar dan menggantungkan diri kita kepada selain Allah.
Jika masalah yang kita hadapi tidak mendapatkan penyelesaian yang baik, bersandarlah dan serahkan kepada Allah semata, bisa jadi itulah ujian yang diberikan Allah kepada hambanya. Karena segala hal yang terjadi dalam hidup ini tidak luput dari izin Allah yang maha mengatur segalanya.
Hidup ini adalah suatu perjalanan yang panjang dimana Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling mulia dari pada makhluk yang lain. Hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 21 “Wahai manusia! sembahlah tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”
Ayat ini menjelasakan bahwasanya, dalam menjalani kehidupan ini, tidak lain tugas manusia hanyalah beribadah kepada Allah SWT. Bagamana cara kita menjalani kehidupan ini dengan diniatkan semata untuk beribadah kepada Allah SWT.
Namun banyak dari kita yang mengatakan beribadah kepada Allah, namun dalam aplikasi kehidupanya sehari-hari malah jauh dari Allah. Banyak yang mengatakan ibadah tapi tidak mematuhi perintah Allah, banyak yang bersujud tapi tidak pernah sabar dan putus asa dengan rahmat Allah.
Baca Juga: Penyebab Skizofrenia atau Gangguan Jiwa Saat Pandemi, Ustadz Dhanu: Jangan Putus Asa
Bagaimana mungkin ia bisa mendapatkan ketenangan hidup jika yang ia lakukan hanya sebatas ucapan belaka, tanpa memaknainya dan meresapinya dalam kehidupan sehari-hari. Maka tidak jarang orang yang dilanda suatu permasalahan sering berbuat dosa dan memilih menyekutukan Allah. Lalu bagaimana cara kita dapat meneguhkan iman, dan bersandar kepada Allah semata? Simak uraianya berikut ini.
Dikutip Dari video yang diunggah dalam Channel Youtube MNC TV Official dalam acara Siraman Qalbu, Ustadz Dhanu mengatakan bahwa kata-kata bersandar memang mudah diucapkan, tapi sulit Untuk dilaksanakan.
“Jadi bersandar kepada Allah itu betul-betul tidak menduakan Allah salah satunya. Jadi Allah itu betul-betul tujuan kita,” tutur ustadz Dhanu.
“Misalnya saja kalau seseorang itu kesulitan dia sholat, pada waktu nanti keinginanya dikabulkan oleh Allah SWT biasanya kendor sholatnya. Niatnya yang ada dalam hati itu kendor walaupun dia sholat,” sambung ustadz Dhanu.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita harus meneguhkan iman dan hati, bahwa hidup ini terjadi atas izin Allah. Di samping berikhtiar kita harus menerima segala hal yang diberikan Allah, baik itu nikmat atau ujian.
“Contoh orang muslim, dia dalam pekerjaan bersandar kepada Allah SWT, bersandar kepada Allah SWT itu berarti kita harus paham, ujian-ijian yang akan diberikan Allah kepada hambanya,” kata Ustadz Dhanu.
Lebih lanjut Ustadz Dhanu menjelasakn ujian yang dialami seorang muslim ketika berikhtiar adalah mendapatkan rezeki atau harta. Ketika seseorang beribadah, solat, membaca Qur’an, puasa ia diperbolehkan untuk berdo’a kepada Allah atas rezekinya. Namun ketika Allah mengabulkan do’anya, banyak dari kita yang merasa bangga dengan hal demiukian. Di titik inilah letak kesalahan kita.
Bisa saja Allah memberi ujian dengan tidak mengabulkan do’a kita, meskipun kita sudah berikhtiar. Ketika apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan, di sini dia mulai ngomel dan marah.
Banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwasanya ketika sesuatu yang terjadi tidak sesuai keinginan, hal ini merupakan salah satu ujian dari Allah kepada hambanya. Kalau seseorang tidak mengetahui itu adalah sebuah ujian berarti dia tidak sebenar-benarnya bersandar kepada Allah. Ia hanya bersandar dengan program yang ada di fikiranya.
Baca Juga: Cara Membuka Jalan Rezeki, Ustadz Dhanu: Salah Satunya Berbuat Baik Kepada Sesama
Manusia boleh memiliki rencana, tapi semua terjadi atas izin Allah. Meskipun kita sudah berdo’a dan juga berusaha.
“Semua terjadi karena Allah yang mengatur, bukan kita yang ngatur. Kalu kita yang mengatur, kita malah menjadi Tuhan-tuhanan nanti. Kita mengambil hak Tuhan, itu yang dosa. Itu berarti mensekutukan Tuhan dengan kita,” ucap Ustadz Dhanu.
Hal yang sama bisa juga terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Bisa saja seseorang berkata ia sayang kepada istrinya karena Allah, namun ketika istrinya berbuat kesalahan dia marah atau jengkel. Ini yang tidak boleh. berarti dia tidak bersandar kepada Allah. Tetapi bersandar kepada hawa nafsunya.
Inilah yang dimaksud Ustadz Dhanu bahwasanya kalimat bersandar kepada Allah itu mudah diucapkan, namun dalam pelaksanaanya banyak yang kesulitan. Semoga semua dari kita senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan apa yang kita kerjakan diridhoi Allah dan tercatat sebagai amal shalih. Aamin.***