TABANAN BALI – Kesemutan atau dalam istilah medis disebut dengan parestesia, merupakan gejala gangguan yang terjadi pada sistem syaraf sensorik.
Dikutip Tabanan Bali menurut dr. Latifah Dwi S, Dokter Umum RSIA Mutiara Putri Lampung, dalam artikel yang dipublikasikan Jurnal Hasil Riset yang berjudul Kesemutan, Sebuah Penyakit Kronis, Selasa 23 November 2021, kesemutan adalah sebuah sensasi yang dirasakan tanpa ada stimulus dari luar.
Sensasi parestesi ini tidak hanya rasa kesemutan, namun juga rasa panas, rasa seperti tertusuk-tusuk atau kebas.
Ditinjau dari sisi medis, kesemutan biasanya terjadi karena terhimpitnya pembuluh darah yang menyebabkan tidak adanya aliran darah ke bagian tubuh tertentu, biasanya pada kaki dan tangan.
Rasa yang ditimbulkan oleh kesemutan ini cukup menyiksa, seperti dikerumuni ribuan semut dengan rasa yang menusuk-nusuk dan rasanya akan meningkat saat kita sentuh atau saat kita memindahkan posisi anggota badan yang kesemutan.
Sedangkan apabila ditinjau dari sisi non medis, kesemutan dapat diakibatkan akibat akhlak buruk yang dilakukan.
Baca Juga: Breakingnews! Tanah Longsor di Ubud Gianyar 6 Warga Jadi Korban, 2 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia
Dilansir dari video yang diunggah dalam chanel youtube MNC TV Official dalam acara Siraman Qalbu, Selasa 23 November 2021, ustadz Dhanu menjelaskan bahwa kesemutan dapat diakibatkan karena rasa jengkel dan mengomentari pekerjan orang lain dengan emosi.