Jadi Primadona Pasar, Tiga Jenis Durian Asal Malaysia Mulai Dibudidaya di Tabanan, Edi Wirawan Jadi Agrowisata

- 14 Juli 2022, 11:38 WIB
 (Baju putih) Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan yang menanam tiga jenis durian di Banjar Dinas Angkah Munduk, Desa Angkah, Selemadeg Barat, Tabanan.
(Baju putih) Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan yang menanam tiga jenis durian di Banjar Dinas Angkah Munduk, Desa Angkah, Selemadeg Barat, Tabanan. /Tabanan Bali
 
TABANAN, BALI - Sekitar 1.000 bibit durian ditanam oleh masyarakat di Banjar Dinas Angkah Munduk, Desa Angkah Kecemaran Selemadeg Barat, Tabanan, Minggu (10/7).
 
Menariknya bibit durian yang dibudidaya bukan bibit durian lokal Bali. Melainkan bibit durian asal Negeri Malaysia yang sedang ngetren dan banyak diburu oleh masyarakat mulai ditanam.
 
Ada tiga jenis bibit durian yang ditanam petani desa setempat yang bekerjasama dengan Saint Gobain dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan.
 
 
 
Diantaranya durian Musang King, durian Bawor dan durian Duri Hitam. Ketika penanaman tiga jenis bibit durian tersebut secara langsung dihadiri oleh Wakil Bupati I Made Edi Wirawan. 
 
I Made Edi Wirawan mengatakan, bahwa penanaman tiga jenis bibit durian ini melihat dari potensi daerah di Tabanan.
 
Dimana alam Tabanan memiliki potensi besar dan lengkap, mulai dari Laut, Danau Bukit dan Gunung yang ada di kabupaten dengan 10 Kecamatan ini. Sehingga, secara geografis mendukung, durian juga menjadi salah satu potensi tinggi untuk dikembangkan masyarakat.
 
 
 
“Tabanan sangat komplit dibandingkan daerah lain. Maka, saat ini, mari memaksimalkan pertanian kita,” ucapnya.
 
Menurut dia, dengan tiga jenis durian itu, maka pemerintah optimis dapat memenuhi pasar. Apalagi, saat ini memang dibanding durian kane dan yang ada di Bali, tiga jenis durian (durian Musang King, durian Duri Hitam dan durian Bawor), sedang merajai pasar dan paling diminati  masyarakat.
 
Sehingga, pihaknya setuju ketika Siant Gobain menanam dan merawat membantu masyarakat di Desa Angkah Tabanan, khususnya untuk warga Desa Angkah menanam 3 jenis durian tersebut. 
 
 
 
“Pada dasarnya semua durian sangat baik di dataran Tabanan ini. Tapi yang penting adalah bagaimana orientasi kita kepada pasar. Karena apa yang diminati akan cukup baik ketika dijual,” ungkapnya.
 
Sementara itu Robi Kristianto selaku perwakilan Siant Gobain mengatakan, nantinya untuk penanaman pohon pertama rencana akan ditanam 1000 di Desa Angkah Bali. Penanaman pohon juga merupakan program bantuan pihaknya setiap tahunnya. 
 
Pemilihan desa Angkah sendiri, pihaknya juga sudah menggelar riset lokasi selama kurang lebih dua tahun. Dan lokasi paling cocok durian selama research itu ialah Desa Angkah dan Seririt, Buleleng.
 
 
 
“Tapi memang di Seririt itu daerahnya, secara geografis terlalu berbukit. Dan untuk memonitoring kami cukup kesusahan. Sehingga kami memilih Desa Angkah yang lokasinya sangat cocok,” jelasnya.
 
Menurut dia, pemilihan durian sebagai pohon yang ditanam, juga bertujuan menurunkan CO2 Karbon. Dan yang paling penting ialah  jangan sampai warga Bali asli menjadi penonton untuk menghidupkan perekonomian di Bali. Khususnya, masyarakat di Desa.
 
Karena durian juga memiliki nilai ekonomis atau harga tinggi. Selain soal harga dari segi perawatan sangat gampang atau biasa disebut genjah.
 
 
“Target kami untuk masyarakat ialah tiga tahun untuk bagaimana belajar membuat pohon berbuah. Sehingga pada tahun ke empat merasakan hasilnya. Untuk pasar, masyarakat tidak perlu memikirkan. Karena Bali memiliki potensi besar untuk mencukupi pasar (sampai saat ini belum terpenuhi). Jadi nanti bagaimana harus mengemas atau inovasinya yang dipikirkan,” tandasnya. ****

Editor: Genta Sugiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x