Sebagaimana dikutip Tabananbali.com dari laman YouTube Buya Yahya, Beliau menjelaskan bahwa definisi anak yatim adalah yang ditinggal mati oleh ayahnya dan belum berusia baligh.
Baligh adalah dimana usia seseorang sudah di beratkan hukum syara’ dengan tanda-tanda seperti mimpi basah, dan menstruasi bagi perempuan.
Baca Juga: Mengusap Wajah Setelah Qunut dan Zikir, Begini Hukumnya Kata Nasehat Buya Yahya
“Dari sayyidina Ali bahwa Rasulullah pernah bersabda: tidak dihitung yatim ketika sudah baligh,” tutur Buya Yahya.
Keutamaan merawat anak yatim sangatlah besar baik menurut kemanusiaan atau menurut sisi religius dalam agama Islam.
“Rasulullah pernah bersabda: orang yang merawat anak yatim sangat dekat posisinya denganku seperti dekatnya jari telunjuk dan jari tengah,” tutur Buya Yahya.
Baca Juga: Dengar Suara Lantunan Ayat Al Qur’an Sudah Dapat Pahala, Buya Yahya: Apalagi Membacanya
Selain keutamaan merawat anak yatim, bahaya merawat anak yatim juga sangat besar ketika tidak merawat anak yatim dengan baik dan adil.
“Misalkan mencari dana untuk anak yatim namun malah menggunakan untuk kepentingan pribadi dan bukan kepentingan anak yatim, maka itu suatu dosa yang besar karena menzolimi anak yatim,” tutur Buya Yahya.
Baca Juga: Dengar Suara Lantunan Ayat Al Qur’an Sudah Dapat Pahala, Buya Yahya: Apalagi Membacanya