Menurut Gunawan Tagana yang merebus telur tiap hari dikerjakan dengan sistem piket. Tiap hari ada 15 orang yang bekerja. Selain merebus Tagana yang dibantu juga staf Dinas Sosial Tabanan melakukan pembungkusan telur.
"Kita disini bekerja secara relawan," tegasnya.
Baca Juga: Ini Keutamaan dan Kekuatan Mantra Tri Sandhya Jika Diucapkan Setiap Kali Saat Bersembahyang
Jelas dia, telur yang sudah direbus tersebut akan dibagi kepada nakes seluruh Bali. Tiap orang nakes mendapat dua butir telur. Sementara pengirimannya dikoordinir oleh PSBN Mahatmia kepada nakes seluruh Bali.
Baca Juga: Berhenti Mengorek Telinga Sekarang juga, Ini Dampaknya Menurut dr Tirta
“Tagana kami fokusnya hanya merebus telur saja dan pembungkusan, untuk pengiriminanya dikoordinir PSBN Mahatmia,” ungkapnya.
Selama proses berdirinya dapur ini, Gunawan tak menemui kendala apapun. Karena segala persiapanya telah dikoordinir oleh Kementrian Sosial. Termasuk distribusi telur mentah ke Dinas Sosial telah disiapkan.
“Kita tidak ada kendala, meskipun tiap harinya kami merebus telur dari 3.000 sampai 4.000 tergantung kebutuhan nakes,” tandasnya. ***