“Apa saja keluhannya. Soal air, subak, pura, jembatan, longsor biar diinvetarisasi dan diverifikasi BPBD dan Dinas PU. Sehingga bantuannya nanti mana yang bisa ditangani kabupaten, mana yang provinsi, mana yang balai pengairan,” sebutnya.
Baca Juga: Gebyar Peringatan Kemerdekaan Ke-77 RI, Kemenkumham Remisi Bebas 2.725 Napi
Sanjaya menambahkan, dana bencana sebesar Rp 7 miliar yang telah disiapkan tersebut masih memungkinkan untuk bertambah. Peluangnya ada pada APBD Perubahan 2022.
“Nanti kami lihat postur APBD dan inventarisasi dampak bencana yang terjadi. Makanya paling lama lima hari atau satu minggu ada data yang akurat. Yang mana akan menjadi skala prioritas untuk dibantu dan ditangani,” pungkasnya.
Baca Juga: Musim Penghujan Mulai Merata, BMKG Imbau Warga Waspadai Potensi Hujan Lebat Hingga Gelombang Tinggi
Terkait prioritas penanganan bencana pada infrastruktur jalan penghubung, berdasarkan data sementara Dinas PUPRPKP Tabanan, ada enam ruas yang mengalami kerusakan.
Enam ruas itu antara lain jembatan Yeh Kajang pada jalur Kecamatan Marga-Baturiti di Desa Tua, dan jalan utama menuju Desa Geluntung di Kecamatan Marga.
Kemudian jalur penghubung Desa Senganan dan Biaung di Kecamatan Penebel, jalan penghubung Lebo dan Poyan di Kecamatan Baturiti, jalan penghubungan Senapahan dan Belayu di Kecamatan Kediri, dan jalur penghubung Cepaka dan Munggu di Kecamatan Kediri. ****