TABANAN BALI – Sudah banyak kreasi-kreasi dalam pembuatan penjor. Namun perlu diketahui pembuatan penjor tidak boleh sembarangan. Karena hampir semua bahan dan unsur penjor memiliki simbol dan makna tersendiri.
Supaya nanti nanti penjor bukan sekedar hiasan saat Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan. Tetapi memiliki nilai esensi penting dari Hari Raya dijalankan oleh umat Hindu.
Baca Juga: Ini Makna Mendasar Mengapa Penjor Selalu Ada Saat Hari Raya Galungan Menurut Agama Hindu
Seperti diketahui penjor memang bisa dibuat seindah atau seseni mungkin sesuai dengan kemampuan. Atau bahkan dibuat dengan sederhana sesuai kemampuan, situasi dan kondisi, namun yang tidak bisa dikurangi adalah unsur perlengkapannya.
Penjor sendiri dibuat menggunakan alat atau unsur-unsur dari alam semesta. Seperti batang bambu, jenis daun (plawa) seperti janur, cemara, pakis aji dan andong.
Untuk buah-buahan dan umbi-umbian yang digolongkan sebagai pala bungkah (umbi-umbian) seperti umbi ketela, pala gantung, buah kelapa, pisang, mentimun atau jambu dan pala wija (buah berbiji) seperti jagung dan padi juga dilengkapi dengan kue, tebu dan uang kepeng.
Semua hasil bumi atau hasil dari alam semesta tersebut juga memberikan arti sebagai rasa bakti dan ucapan terima kasih atas segala kemakmuran yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widi Wasa pada umat manusia.