Bukan Sekedar Hiasan, Ini Bahan dan Unsur Wajib Ada Dalam Pembuatan Penjor di Hari Suci Galungan Menurut Hindu

- 8 November 2021, 11:00 WIB
Penjor menghias Bali saat Merayakan Galungan dan Kuningan
Penjor menghias Bali saat Merayakan Galungan dan Kuningan /Instagram

Usai dibuat barulah penjor dipasang di depan pekarangan rumah, kantor, ataupun tempat usaha, tepatnya di sebelah kanan pintu masuk, sanggah atau lengkung dari penjor mengarah ke jalan.

Jika rumah anda menghadap ke timur, maka penjor tersebut dipasang di sebelah Selatan. Bagian depan penjor dipasang sebuah sanggah cucuk setinggi sekitar 1.5 meter sebagai perlambang Ardha Candara, yaitu sebuah sanggah yang bagian bawah segi empat atapnya melengkung setengah lingkaran, bentuknya seperti bulan sabit.

Baca Juga: Nunas Ajengan Tak Sekedar Menyisihkan Makanan, Maknanya Amerta Penghidup, Ini Penjelasannya Menurut Hindu

Sedangkan pada ujung penjor (ujung bambu) dipasangi sebuah sampian penjor lengkap dengan bunga, porosan, kwangen, sesari 11 uang kepeng.

Dari beberapa unsur yang melengkapi penjor Galungan tersebut, memiliki makna atau simbol dari kekuatan Tuhan. Sehingga penjor untuk upacara, wajib memenuhinya dari perlengkapan tersebut, berikut perlengkapan penjor tersebut.

Baca Juga: Mengapa Pelangkiran Wajib Ada dalam Kamar Tidur, Ini Penjelasannya Menurut Hindu

Bambu, adalah simbol gunung dan gunung tempat stana para Ida Sang Hyang Widi dan juga sebagai simbol kekuatan Hyang Brahma

  1. Bambu (tiying) dibungkus ambu/kasa, simbol kekuatan Dewa Maheswara
  2. Kain putih kuning, simbol kekuatan Dewa Iswara
  3. Sampian, simbol kekuatan Dewa Parama Siwa
  4. Janur, simbol kekuatan Dewa Mahadewa
  5. Kue (jaja uli +gina), simbol kekuatan Dewa Brahma
  6. Kelapa, simbol kekuatan Dewa Rudra
  7. Pala bungkah, pala gantung, simbol kekuatan Dewa Wisnu
  8. Tebu, sebagai simbol kekuatan Dewa Sambu
  9. Plawa, simbol kekuatan Dewa Sangkara
  10. Sanggah Cucuk, simbol kekuatan Dewa Siwa
  11. Lamak, simbol Tribhuana
  12. Banten Upakara sebagai simbol kekuatan Dewa Sadha Siwa
  13. Klukuh berisi pisang, tape dan jaja, simbol kekuatan Dewa Boga
  14. Ubag-abig, simbol Rare Angon
  15. Hiasan cili, gegantungan, simbol widyadari
  16. Tamiang, sebagai simbol penolak bala atau kejahatan

Baca Juga: Ini Makna dan Penjelasan Padmasana Berbentuk Kursi Kosong Menurut Hindu

Unsur-unsur tersebut diatas diperlukan saat pembuatan penjor upacara di Bali karena melambangkan simbol-simbol suci atas dasar atau landasan dari implementasi ajaran kitab suci weda, yang berkaitan erat dengan nilai-nilai dan etika agama Hindu.

Sedangkan penjor dekorasi tidak perlu melengkapi dengan semua unsur tersebut di atas, cukup agar penjor tersebut tampil menarik dan indah. Penjor adalah sebuah bagian warisan dan budaya dan tradisi agama Hindu di Bali.

Halaman:

Editor: Genta Sugiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah