Catat! Memakan Harta Anak Yatim Hingga Memperkerjakan, Buya Yahya: Dosa Besar dan Masuk Perbuatan Zolim

20 November 2021, 08:00 WIB
Ustadz Buya Yahya menjelaskan soal memakan harta anak yatim hingga memperkerjakan. /Tangkapan layar youtube.com / Al Bahjah TV.

TABANAN BALI – Seorang yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh bapaknya ketika masih kecil.

Dan batas seorang anak yatim disebut yatim adalah sampai usianya akil baligh, ketika sudah baligh bukan lagi disebut anak yatim.

Namun lumrah di Indonesia jika anak ditinggal kedua orang tuanya maka disebut yatim piatu, karena tidak ada yang mengurusnya.

Baca Juga: Hukum Mengadopsi Anak Kemudian Merubah Nasab dan Akte Lahirnya, Nasehat Buya Yahya

Maka merawat anak yatim adalah sebuah kemuliaan hati dan kemanusiaan yang tinggi di kalangan sosial masyarakat.

Dan sudah banyak yayasan, panti, pondok pesantren yang merawat anak yatim ketika tidak ada yang merawat.

Hal tersebut merupakan sisi kemanusiaan yang tinggi dan amalan yang sangat dicintai oleh Rasulullah karena Nabi sangat mencintai anak yatim.

Baca Juga: Menghilangkan Sifat Sombong dan Hawa Nafsu, Nasehat Buya Yahya: Salah Satu Obatnya Paling Mustajab Berpuasa

Namun tidak jarang seseorang berbuat menyimpang dengan mangatas namakan anak yatim, bahkan dengan berani menghabiskan hak anak yatim.

Sebagaimana dikutip Tabananbali.com dari laman YouTube Buya Yahya, Beliau menjelaskan bahwa definisi anak yatim adalah yang ditinggal mati oleh ayahnya dan belum berusia baligh.

Baligh adalah dimana usia seseorang sudah di beratkan hukum syara’ dengan tanda-tanda seperti mimpi basah, dan menstruasi bagi perempuan.

Baca Juga: Mengusap Wajah Setelah Qunut dan Zikir, Begini Hukumnya Kata Nasehat Buya Yahya

“Dari sayyidina Ali bahwa Rasulullah pernah bersabda: tidak dihitung yatim ketika sudah baligh,” tutur Buya Yahya.

Keutamaan merawat anak yatim sangatlah besar baik menurut kemanusiaan atau menurut sisi religius dalam agama Islam.

“Rasulullah pernah bersabda: orang yang merawat anak yatim sangat dekat posisinya denganku seperti dekatnya jari telunjuk dan jari tengah,” tutur Buya Yahya.

Baca Juga: Dengar Suara Lantunan Ayat Al Qur’an Sudah Dapat Pahala, Buya Yahya: Apalagi Membacanya

Selain keutamaan merawat anak yatim, bahaya merawat anak yatim juga sangat besar ketika tidak merawat anak yatim dengan baik dan adil.

“Misalkan mencari dana untuk anak yatim namun malah menggunakan untuk kepentingan pribadi dan bukan kepentingan anak yatim, maka itu suatu dosa yang besar karena menzolimi anak yatim,” tutur Buya Yahya.

Baca Juga: Dengar Suara Lantunan Ayat Al Qur’an Sudah Dapat Pahala, Buya Yahya: Apalagi Membacanya

Zolim halus terhadap anak yatim juga ada seperti seorang ibu yang mempunyai anak yatim namun tidak mengurus anaknya dengan baik dan menelantarkan hak warisan yang merupakan hak anak yatim.

“Seorang ibu yang memiliki anak yatim boleh saja menikah lagi, namun jangan sampai tidak mengurus anak yatim, bahkan sampai tidak memberikan haknya,” tutur Beliau

Bahkan zolim halus juga ketika seorang saudara yang memiliki adik kecil yang posisinya sebagai anak yatim, akan tetapi malah mengambil hak saudaranya.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Mengobati Penyakit Was-Was, Nasehat Buya Yahya

“Walaupun saudara, namun jika adiknya menjadi anak yatim, maka saudara yang sudah baligh dan sudah dewasa tidak boleh mengambil hak suadaranya, ibarat memakan api neraka,” tutur Buya Yahya. ***

Editor: Genta Sugiwa

Sumber: Youtube Buya Yahya

Tags

Terkini

Terpopuler