Kasus PMK dan Kebijakan Lock Down, Peternak Babi Mulai Resah Tak Bisa Kirim Babi Keluar Pulau Bali

- 7 Juli 2022, 14:40 WIB
Perkumpulan Peternak Hewan Monogastrik Indonesia (PHMI) Kabupaten Tabanan bersama Kadin Tabanan.
Perkumpulan Peternak Hewan Monogastrik Indonesia (PHMI) Kabupaten Tabanan bersama Kadin Tabanan. /Tim Tabanan Bali.

Dulu babi Bali bisa dikirim ke pasar Jakarta mencapai 90 persen.
Misalnya ada babi 200 ekor, pengiriman ke Jakarta 150 ekor, serapan pemotong lokal 50 ekor. 

Namun kenyataan sekarang 200 ekor babi tersebut tidak dapat diserap pemotong lokal karena kemampuan kebutuhan pasar lokal hanya 50 ekor.

"Nah sisa ini mau dibawa kemana. Yang pasti karena babi tidak terjual operasional pembiayaan bertambah. Inilah yang terjadi saat ini akibat dampak dari PMK dan lock down, belum lagi ada perusahaan besar ikut menjual barang ke pasar lokal," ungkapnya.

Pihaknya meminta pemerintah ambil solusi soal ini, agar peternak babi tidak merugi. Apalagi para peternak babi sedang menggeliat saat ini.

Baca Juga: 7 Nama Pemain yang Unjuk Skill di Perempat Final Malaysia Open 2022, Bertemu Tuan Rumah yang Tangguh

Baca Juga: Pertandingan Arema FC Vs Barito Putera Perempat Final Piala Presiden 2022, Ini Link Streaming Tayangan Ulang

Harapan sebagai peternak babi pemerintah mengambil sikap real masalah ini. Dengan memberikan solusi terbaik untuk penyaluran babi, yang kini populasi meningkat, karena tidak dapat melakukan pengiriman keluar Bali.

Pria yang akrab disapa pak Deyon juga menambahkan sejauh ini pada babi memang belum ditemukan kasus PMK, namun potensinya ada.

Untuk mengantisipasi penularan PMK yang bisa tertular pada babi. Sebagai seorang peternak babi pihaknya sudah melakukan biosecurity ketat, mulai dari penyemprotan disinfektan ke kandang, sterilisasi kadang dengan membatasi aktivitas keluar masuk kandang hingga memberikan viratamin da protein.

"Kami berharap pemerintah ambil sikap soal ini, artinya boleh lock down, namun babi yang dihasilkan peternak bisa terserap," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Genta Sugiwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah