Baca Juga: Berbagi Berkah Ramadhan, Pemuda Muslim Tunggal Sari Tabanan Bagi-bagi Takjil Gratis
“Dengan harapan agar Desa Jatiluwih tetap eksis dan dikenal oleh para wisatawan melalui keramahtamahan serta kemampuan berkomunikasi dengan pelayanan yang prima,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian kali ini, dilaksanakan oleh Program Studi Sastra Jepang FBA Unmas Denpasar dengan tema pelatihan “Peningkatan pelayanan/hospitality prima bagi Wisatawan Jepang”.
Adapun materi yang diberikan adalah Cross Culture (perbedaan budaya), hospitality ranah pariwisata secara umum, tujuan dan fungsi omotenashi sebagai pelayanan prima dalam ranah pariwisata Jepang serta strategi jitu dalam memberikan pelayanan menggunakan konsep 5 S + 2T & 1M yaitu, Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun + Terima kasih, Tolong serta Maaf.
Baca Juga: Srikandi Gerindra Tabanan Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama dengan Ibu-Ibu Muslim BSI
Para Pokdarwis dan pelaku pariwisata sangat antusias mengikuti pelatihan dan mendapatkan ilmu baru dalam memberikan pelayanan prima terutama terhadap wisatawan Jepang karena perbedaan konsep serta budaya.
Sehingga dengan pemahaman baru dan pengetahuan tentang beda budaya Jepang-Indonesia yang dimiliki oleh para Pokdarwis serta pelaku parwisata di lingkungan Desa Wisata Jatiluwih maka mampu memberikan pelayanan prima sehingga memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung khususnya Jepang. (*)